Actions

Work Header

Rating:
Archive Warning:
Category:
Fandoms:
Relationship:
Characters:
Language:
Bahasa Indonesia
Stats:
Published:
2025-01-28
Words:
378
Chapters:
1/1
Kudos:
5
Hits:
53

Hujan dan Rindu

Summary:

Uenoyama Ritsuka dan hari di mana hujan turun.

Notes:

(See the end of the work for notes.)

Work Text:

Hari ini hujan.

 

Pagi yang dimulai dengan hujan tidak pernah menjadi hari favorit Ritsuka. Tidak, apalagi hari ini. Hari yang sudah mereka nantikan.

 

(Atau mungkin hanya hari yang Ritsuka nantikan sendirian?)

 

Ritsuka mengangkat ponselnya, menyalakan layar benda kotak itu untuk melihat jam.

 

"Sudah mau pukul 9..." Ritsuka membatin.

 

Tidak mungkin... jadi kan?

 

*TING*

 

Notifikasi pesan masuk mengagetkan Ritsuka. Pemuda bersurai gelap itu dengan terburu mengecek ponselnya kembali.

 

Mafuyu: Masih hujan... [08.54]
Mafuyu: haruskah kita batalkan saja? [08.55]

 

Oi.. oi.. yang benar saja?!

 

Ritsuka menghela napasnya. Walaupun tidak suka dengan ide yang Mafuyu sampaikan barusan, Ritsuka tidak bisa membantah bahwa apa yang Mafuyu katakan memang pilihan paling tepat untuk saat ini.

 

TAPI.

 

Tapi Ritsuka ingin bertemu kekasihnya itu. Ingin melihat wajah dari pemilik surai oranye itu. Oh, ayolah. Dia sudah tidak bertemu dengan kekasihnya selama 2 minggu ini. Sah-sah saja jika dia dengan egois mau bertemu kekasihnya itu, kan?!

 

(Salahkan jadwal baito-nya dan Mafuyu yang tidak selaras)

 

HARUSKAH DIA MEMBATALKAN KENCAN YANG SUDAH MEREKA RENCANAKAN HARI INI?

 

*TING*

 

Mafuyu: Atau.. mau datang ke rumahku saja? [09.01]
Mafuyu: Kedama rindu padamu [09.01]
Mafuyu: *mengirimkan foto manis Kedama* [09.02]

 

Ritsuka tersenyum tipis melihat pesan lanjutan yang dikirimkan oleh Mafuyu.

 

"Yah.. aku juga rindu Kedama sih," ucap Ritsuka, berbicara sendiri.

 

(Kangen pemilik Kedama, maksudnya)

 

...

 

"Kau benar-benar datang," ucap Mafuyu ketika menyambut Ritsuka.

 

Ritsuka tengah mencoba mengeringkan payung yang ia pakai dalam perjalanan ke rumah Mafuyu. Membiarkan air hujan yang membasahi payungnya itu menetes di lantai depan pintu masuk rumah Mafuyu.

 

"Ah... Soalnya seseorang bilang ada yang rindu padaku..." jawab Ritsuka.

 

"Kedama lho.. Kedama yang kangen," ucap Mafuyu sembari mengangkat Kedama yang ikut menyambut kedatangan Ritsuka. Anjing berjenis Pomeranian itu tampak senang ketika melihat Ritsuka. Mungkin memang betul rindu kepada Ritsuka.

 

Ritsuka terkekeh kecil, "Iya, percaya kok. Aku juga kangen pada Kedama," ucapnya sembari mengelus bulu putih Kedama dengan lembut.

 

(Sebetulnya, Mafuyu juga rindu pada Ritsuka. Mau bertemu dengan kekasihnya itu walaupun cuaca tidak mengizinkan. Tidak apa-apa kan untuk bersikap egois sedikit demi menemui kekasihnya itu hari ini?)

 

((Yah, untungnya Ritsuka pun sama rindunya kepada Mafuyu. Keinginan bertemu Mafuyu melampaui rasa dingin dan bencinya terhadap hujan.

Atau mungkin, itu rasa cintanya?

Entahlah. Yang pasti saat ini Ritsuka sudah cukup puas dengan bisa melihat wajah kekasihnya itu.))

 

-fin-

 

 

Notes:

Thank you for reading!